Pesanmoral dari cerita fabel singkat 3 paragraf ini adalah "Janganlah serakah dan tamak. karena sifat itu hanya akan membawa keburukan" *** Dan ini cerita fabel singkat 3 paragraf versi Bahasa Inggris. Once upon a time, there was a dog named Puppy who was able to steal a piece of meat. Puppy also ran to avoid the owner's chase. Cerita Fabel Gong AjaibSuatu hari, seekor kancil melihat pohon yang rindang. Ia kemudian berteduh sambil melepas rasa lelah. Ketika sedang beristirahat, ia melihat kawanan lebah membentuk sarang lebah di ranting pohon. Langsung si kancil ingin menikmati madu dari sarang lebah ada seekor harimau datang dan mengancam untuk memakan si kancil. Tapi, si kancil cerdik sekali. Ia mengatakan pada harimau kalau ia sedang menjalankan tugas dari Nabi Sulaiman untuk menjaga menjadi penasaran dengan gong Nabi Sulaiman, ia meminta kancil menujukkan yang mana gongnya. Kancil menunjuk sarang lebah yang bergantung di ranting pohon. Harimau yang tidak tau itu sarang lebah, meminta kancil untuk mengatakan bahwa Nabi Sulaiman akan marah jika gong itu jatuh sehingga ia menyarankan harimau untuk memukulnya. Kancil terus memancing harimau dengan mengatakan siapa pun yang memukul gong akan menjadi hewan terkuat di habis pikir, harimau langsung ingin memukul gong’ itu. Namun, si kancil harus pergi jika harimau ingin memukul gong’ sehingga Nabi Sulaiman tidak memarahinya. Harimau setuju dan kancil harimau memukul gong’ itu sangat keras dan tiba-tiba kawanan lebah menyengatnya. Harimau kesal karena telah ditipu oleh kancil. Si kancil melihat madu yang berceceran di tanah langsung ini mengajarkan bahwa dalam sesulit apa pun situasi yang sedang kamu hadapi, pasti ada jalan keluarnya. Pertanyaannya, apakah kamu mencari jalan keluarnya atau Fabel Kelinci dan Kura-kuraAda sebuah kelinci yang tinggal di sebuah hutan. Ia sangat sombong karena memiliki kemampuan lari yang sangat cepat. Kesombongannya itu sering ia tunjuki di depan hari, si kelinci melihat kura-kura yang jalan sangat lambat. Kepribadian yang sombong membuat si kelinci mengolok-ngolok kura-kura dengan mengajaknya lomba berlari. Perlombaan lari itu membuat semua hewan berbondong-bondong dimulai, Kelinci vs Kura-kura. Kelinci melaju sangat cepat dan melihat kura-kura ketinggalan jauh. Merasa akan menang, ia memutuskan untuk tidur karena ia pikir toh kura-kura tidak akan bisa bangun dari tidurnya. Ia menengok ke belakang dan tidak melihat kura-kura. Namun, tak disangka ternyata kelinci tidur terlalu lelap dan tidak menyadari bahwa kura-kura telah menyalipnya. Akhirnya kura-kura memenangkan perlombaan fabel ini mengajarkan si kecil untuk tidak meremehkan orang dan kemampuan yang dimiliki. Nah, jangan sampai si kecil jadi anak yang congkak ya, Moms!Cerita Fabel Bebek Buruk RupaSuatu ketika, hiduplah seekor induk bebek yang bertelur di sebuah rawa. Setelah mengeram berhari-hari, akhirnya telur bebek menetas satu per satu. Namun ada satu telur besar yang tidak kunjung bebek sabar menunggu dan akhirnya telur besar itu menetas. Telur itu menetas menjadi seekor bebek jelek yang bertubuh besar. Melihat hal itu induk bebek terkejut. Bebek buruk rupa itu juga diejek oleh kawanan bebek diejek, pada musim dingin akhirnya bebek buruk rupa memutuskan pergi mengasingkan diri. Ia berenang ke danau yang sangat dingin. Di sana ia melihat kawanan burung yang berbulu buruk rupa itu tertarik untuk mendekati kawanan burung. Namun, ia tidak percaya diri karena penampilannya. Entah kesambet apa, akhirnya si bebek berenang menuju burung. Ketika sedang berenang, ia melihat air dan bayangan yang ada di ia bukanlah bebek melainkan angsa. Ia telah berubah menjadi angsa putih yang berbulu indah. Keberadaannya membuat kawanan burung takjub sehingga terbang moral dari cerita fabel ini adalah jangan menghina bentuk seseorang karena setiap orang juga punya kelebihan dan keburukan masing-masing. Yang jelek tidak akan selamanya jelek, begitu pula sebaliknya. Cerita Fabel Seruling SerigalaSuatu ketika hiduplah seekor kambing yang memiliki induk dan saudara. Pada waktu itu, ia dan keluarganya pergi ke hutan untuk mencari makan. Melihat langit yang semakin gelap, induk mengajak anak-anaknya untuk pulang agar tidak bertemu dengan ekor kambing ini ngeyel, meskipun ibunya memanggil ia tetap asik memakan rumput. Saking asiknya, ia tidak sadar telah ditinggal oleh keluarganya dan gelap pun turun ke bumi. Ia panik dan berjalan perlahan agar tidak bertemu berjalan ia berpapasan dengan serigala yang sudah siap menyantapnya. Ia lalu meminta serigala untuk memainkan seruling sebagai permintaan terakhirnya sebelum akhirnya mati. Serigala pun bersedia dan memainkan gembala yang menjaga gerombolan kambing mendengar suara seruling itu. Mereka langsung berlari menuju arah suara seruling dan menyelematkan si kambing. Pesan moralnya adalah tetap tenang meskipun dalam keadaan membacakan si kecil cerita fabel bukanlah satu-satunya cara untuk mengembangkan bakatnya. Parents juga bisa mengajaknya belajar bahasa Inggris karena dengan belajar bahasa si kecil bakal lebih belajar bahasa Inggris engga perlu repot-repot keluar rumah. Si kecil bisa belajar di rumah dengan Aplikasi Cakap. Kurikulum yang teruji dan tutor yang handal bakal ngebuat anak jadi MakinCakap. Parents mau anaknya bilingual, kan? CeritaSinga dan tikus Fadhilafifah. 43839749 petikan-sang-kancil-dan-buaya Xiao Yao. Skrip cerita tahap 11 zahorien. Dongeng kancil, gajah dan langit runtuh cerita fabel Kancil dan siput Rumah Nurhayati. Cerita Kupu-kupu dan semut rifkatulkhaerah. cerita "semut dan belalang" Nur Wajdii. Singa dan tikus pdf Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Kancil dan Raja Singa, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita. Tersebutlah sebuah desa kecil tempat para binatang yang bernama Alas Roban. Di desa itu dihuni oleh beberapa keluarga binatang. Dan salah satunya adalah keluarga pak Kancil, dia hidup bersama isterinya. Pada waktu itu istri pak kancil tengah hamil tua. Dan pada hari yang di sudah tunggu-tunggu oleh keluarga kecil itu,ahirnya lahirlah seekor bayi laki-laki yang melengkapi kebahagiaan keluarga kecil itu. "Kita kasih nama siapa bu?".Tanya pak kancil. "Bagaimana kalau kita beri nama Kancil Junior saja pak?".Jawab bu istrinya. "Lho? Apa tidak terlalu aneh?".Kata pak kancil heran. "Hahaha..Kenapa harus heran pak? Nama adalah sebuah do'a.. Dan ku harap dengan memberi anak kita nama Kancil Junior, suatu saat nanti dia bisa menjadi orang besar dan cerdik seperti bapaknya.. "Hehehe..Benar juga kata mu bu. Aku setuju dengan nama itu..Yah,moga-moga saja ketika dia besar nanti dia mewarisi kecerdasan ibunya juga ".Kata pak kancil. "Dan juga kelincahan dan kegesitan bapaknya.. ".Sambung bu istrinya menimpali. Dan sejak saat itu,di mulailah kehidupan si kancil kecil yang di didik dengan kasih sayang oleh keluarganya. Dia tumbuh menjadi kancil yang cerdas dan lincah,dan di desa kecil itu pun si kancil selalu terlihat menonjol di antara anak-anak binatang lain. Bahkan di sekolah pun si kancil terkenal sebagai anak yang cerdas,bahkan dia selalu mendapat ranking satu. Yah..Walau tak dapat di pungkiri dia juga sedikit nakal dan bandel karena terlalu ceroboh dan mudah penasaran. Pada suatu hari, si kancil mengajak teman-temanya untuk berjalan-jalan keluar desa. Dia sangat penasaran dengal hal apa saja yang ada di luar desanya. Si kelinci dan si tupai yang selalu menjadi teman setianya mengikutinya dari belakang. "Cil..Apa kita tak terlalu jauh dari desa?Yuk kita pulang saja yuk..Aku takut..".Kata si kelinci. "iya cil..Kata ibu ku,area di luar desa tidak aman. Daerah ini di kuasai oleh para bandit yang di juluki the Lion". Kata tupai menimpali. "Halah..Kalian gak usah takut,kan ada aku..Emangnya ada apa dengan para Lion itu?".Tanya kancil. "Mereka itu adalah kelompok singa yang suka memakan bangsa lain, kadang mereka juga masuk ke desa kita. Pimpinan mereka sangat menyeramkan,bertubuh besar dan bercakar serta bertaring tajam. Itulah yang membuatnya sangat di takuti dan di segani,karena sangat jarang yang bisa lolos dari pemburu hidup-hidup..".Kata tupai menjelaskan. "Ah..Masa? Kalo cuma lolos dari pemburu saja..Itu urusan kecil..". "Jaga mulut mu bocah..Kau tak tahu di mana kau berada. Ini daerah kekuasaan ku".Tiba-tiba sebuah suara memotong perkataan kancil. Dalam sekejap tempat itu telah di kepung para Singa, mereka menghampiri kancil dan kawan-kawan. "Sungguh anak kecil yang pemberani tapi ceroboh..Kau berani menghina ku di daerah kekuasaan ku..".Kata pemimpin Singa itu. "Lho..Memang kau ini siapa? Emang hutan ini milik bapak mu?".Jawab kancil santai, sementara kedua temanya menggigil ketakutan di belakangnya. "Lancang sekali kau bocah..!! Lihat baik-baik diri ku.. Dengan tubuh yang besar dan kuat. Nama ku melegenda..Akulah hewan terkuat di wilayah ini, akulah satu-satunya hewan yang mampu lepas dari para pemburu..Akulah pimpinan the Lion". Jawab Singa itu dengan penuh gaya.. "Huuaahmmmm.....Sampai ngantuk aku dengernya..Udah ngocehnya? Terus kalau kamu pimpinan Lion, emangnya kenapa? Terus kalo kamu punya nama the king kong raja kera emang kenapa? Terus kalo kamu pernah bebas dari para pemburu aku harus apa? Harus bilang "Wooww..!!" gitu? Sudahlah paman,paman singa gak usah sok nakut-nakuti aku. Lagian semua kisah tentang paman juga belum ada buktinya..Kalo cuma kabur dari pemburu saja aku juga bisa paman. Jangankan cuma di tangkap,di bawa sampai rumah mereka saja aku juga masih bisa pulang..".Raja Singa sangat terkejut mendengar jawaban kancil itu, bahkan semua singa dan kedua teman kancil ikut melongo di buatnya. "Hmm..Besar juga mulut mu bocah..Kalau begitu,bagaimana kalau kita bertaruh untuk membuktikan ocehan mu..".Kata raja Singa. "Boleh..Emang taruhan paman apa kalau aku menang? Dan pastinya sih aku bakal menang.. ".Jawab kancil enteng. "hahaha..Aku suka gayamu bocah.. Sangat percaya diri dan bersemangat..Tapi juga sangat ceroboh.. Baiklah..Apapun yang kau minta katakan pada ku..". "Oke..Aku gak minta yang aneh-aneh.. Aku cuma minta kalau aku menang, paman dan para gerombolan paman tidak boleh jadi bandit lagi. Dan tentunya tidak boleh menjarah barang yang bukan haknya, mulailah hidup dengan baik.. Dan yang kedua..Jika aku berhasil lolos, paman dan para gerombolan paman..Harus menceritakan kisah tentang diri ku kesemua penjuru Alas roban ini. Agar semua tahu tentang kisah ku.. Bagaimana paman Singa? Setuju?".Tanya kancil. "Hahaha..Dasar kau bocah yang aneh.. Kau mempertaruhkan nyawa mu hanya untuk hal sebodoh itu? Kau tak berminat jadi raja menggantikan ku?". "Tidak paman..Cuma itu aja.. Lagian aku juga gak minat jadi raja..Kebanyakan mikir,takut botak. Dan lagi takut gendut karena kebanyakan makan, contohnya seperti perut paman..Hehehe".Kata kancil. "Huahahahaha..Gue suka gaya loe bocah..Baru kali ini aku bertemu bocah bernyali besar seperti mu..Baiklah,aku sanggupi permintaan mu.. Sekarang buktikan semua ocehan mu barusan..Atau kau akan menyesal karena telah berani mempermainkan aku..".Ancam Raja Singa. "Oke..Siapa takut..Sekarang antar aku di mana tempat perangkap para pemburu..".Kata kancil menyanggupi. "Cil..Kamu yakin mau melakukan ini? Itu sangat berbahaya lho cil, sama saja kamu mengantar nyawa. Lebih baik kita lari saja dan pulang ke desa".Bisik kelinci dan tupai pada kancil. "kalian tenang saja kawan-kawan..Aku pasti baik-baik saja. Aku punya seribu satu rencana,kalian tak usah hawatir. Kalian tunggu saja aku di sini..".Kata kancil menenangkan kedua temanya. Akhirnya dengan di pandu seekor singa anak buah raja Singa, si kancil berjalan menuju tempat perangkap berada. Perjalanan yang lumayan jauh,karena letak perangkap itu berada di pinggiran hutan. "Nah..Kita sudah sampai, aku hanya bisa mengantarmu sampai sini saja. Itu dia letak perangkapnya..Kamu lihat daun-daun kering itu? Jika kamu menginjaknya..Maka sebuah akan menjerat kaki mu hingga kau akan terperangkap.. Aku akan mengawasi mu dari sini untuk memastikan kamu benar-benar terperangkap oleh tali itu, kemudian aku akan pergi menghadap raja untuk melapor".Kata singa pemandu itu menjelaskan. "Ok..Cuma hal yang simpel.. Baiklah,kamu tunggu di sini. Aku akan menuju ke arah perangkap itu..Gitu aja kok repot".Kata si kancil sambil berlalu. Kemudian si kancilpun menuju ke arah perangkap itu dan menginjaknya,hingga kakinya terjerat dan terikat terbalik di atas pohon. Setelah memastikan si kancil benar-benar terjebak dan tak dapat lepas, singa pemandu pun kembali untuk melapor ke rajanya. "hmm..Jadi bocah itu benar-benar melakukanya?". Tanya raja. "Benar paduka..".Jawab singa pemandu. "Benar-benar bocah yang bernyali besar,aku salut dan akan berkabung untuk kematianya sebagai ungkapan rasa penghormatan ku..".Kata raja Singa. Sementara si kelinci dan Tupai hanya bisa menangisi nasib yang menimpa kancil. Mereka tak mengira si kancil akan mati dengan cara yang mengenaskan. Sementara itu di tempat lain..Si kancil masih tergelantung di atas perangkap. Sudah berkali-kali dia berusaha melepaskan diri, tapi tetap tak berhasil melepaskan kakinya dari jerat tali itu. "Ternyata tali ini benar-benar erat.. Aku tak mampu lepas aku benar-benar tertangkap pemburu nih.. Aku harus cepat-cepat cari akal..".Gumam kancil. Ketika si kancil sedang berfikir keras,tiba-tiba tiga ekor elang hinggap di pohon itu. "Kamu sedang apa cil? Kenapa kamu bisa ada di tempat ini?Ini kan sudah terlalu jauh dari desa..".Tanya ketiga merpati itu serentak. Kancil seperti mengenali suara itu,itu seperti suara teman lamanya. Lalu dia pun melihat ke atas pohon.. "Elang?! Kenapa kamu bisa ada di sini?".Kata kancil senang sekaligus terkejut. "Aku sedang cari makan, lalu aku melihat mu tergelantung. Memangnya ceritanya gimana kok sampai kamu bisa terjebak di perangkap ini?".Tanya si Elang. Lalu kancil pun menceritakan semua hal yang dia alami kepada elang itu. "Nah..Kamu sudah tahu ceritanya. Sekarang aku membutuhkan bantuanmu sebelum para pemburu datang..".Pinta kancil. "Apa yang bisa saya lakukan untukmu cil?".Tanya Elang. "Kamu buanglah kotoran di tubuhku sebanyak-banyaknya,kalau bisa lumuri seluruh tubuh ku dengan kotoran kamu. Kalian tak usah tanya alasanya apa, yang penting lakukan saja. Dan setelah itu,cepat-cepat kalian pergi sebelum para pemburu datang..".Perintah kancil. Elang pun segera melakukan perintah si kancil,setelah semua selesai dan di rasa cukup..Dia kemudian terbang meninggalkan si kancil. Tak lama setelah elang pergi, para pemburu datang. Mereka melihat tubuh si kancil yang tergantung terkena perangkap mereka. "Hei lihat apa yang kita tangkap..Seekor kancil..".Kata pemburu 1. "hmm..Tapi sepertinya kancil itu sudah membusuk,mungkin sudah beberapa hari dia terjebak dan mati kelaparan. Kita kan sudah hampir satu minggu tidak melihat perangkap gara-gara kita pergi ke kota menjual hasil panen. Lihat saja..Tubuhnya sudah berbau busuk dan di kerubungi banyak lalat..".Kata pemburu 2. "Wah..Sepertinya benar kak..Lalu mau kita apakan bangkai ini?".Tanya pemburu 1. "Ya kita turunkan lalu kita buang ke hutan biar di makan harimau, memangnya bangkai busuk mau kita apakan lagi? Setelah itu kita pasang lagi perangkapnya..".Jawab pemburu 2. "Baik kak..".Kata pemburu 1 kemudian melepaskan tali perangkap yang menjerat si kancil. Kemudian tubuh si kancil mereka gotong dan di buang ke hutan kemudian mereka tinggalkan. Setelah memastikan para pemburu sudah pergi,si kancil yang dari tadi pura-pura mati segera bangun. Dia merasa lega karena rencananya benar-benar berhasil. Si kancilpun kemudian membersihkan diri di sungai dan pulang menemui raja kong untuk menagih taruhan mereka. Kontan saja para Singa dan kedua temanya di buat terkejut dengan kembalinya si kancil,lebih-lebih raja Singa. Dia hampir tak percaya dengan apa yang di lihatnya,bahkan sikancil bisa pulang tanpa ada luka sedikit pun.. "Hai paman Singa.. Sekarang tepati janji mu..Lihat,aku menang taruhan seperti yang ku katakan..Hehehe ".Kata kancil. "Ba..Ba..Bagaimana kau bisa lolos? Sungguh di luar duga'an..Tak masuk akal..".Tanya raja Singa tergagap tak percaya. "hehehe..Sudah..Tak perlu aku yang penting aku sudah membuktikan omongan ku dan sekarang paman harus menepati janji paman..". Jawab kancil. "Hahahaha..Kau memang punya banyak kejutan bocah..Sebagai raja,aku akan menepati janji ku. Aku dan semua rakyat ku tidak akan menjarah lagi..Dan aku akan menyebarkan semua kisah mu keseluruh pelosok hutan, agar mereka mengalmu dan mengetahui akan kehebatanmu. Tapi bocah..Aku belum tahu siapa nama mu..Dan harus ku panggil apa diri mu dalam cerita ku?".Tanya raja Singa. "Sebut saja nama ku..Kancil Junior.. Lalu setelah kejadian itu, kancilpun mengajak kedua temanya kembali ke desa. Sungguh petualangan yang Dongeng Indonesia memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan cerita dan dongeng, meliputi unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu meliputi Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng. Hinggaakhirnya tiba giiran kelinci. Keluarga kelinci memilih kelinci tua di antara mereka, ia adalah kelinci yang bijaksana. Kelinci tua itu memutuskan untuk berangkat sendiri menemui singa. Singa mulai tidak sabar ketika melihat hewan datang. Kelinci kemudian pergi ke tempat singa saat matahari terbenam. Singa itu marah padanya. Ada banyak dongeng tentang persahabatan yang kisahnya menarik dan sarat pesan moral. Salah satu contohnya adalah dongeng Singa dan Zebra yang kisah serunya telah kami paparkan di artikel ini. Yuk, baca langsung saja! Kegiatan seru yang bisa kamu lakukan sebelum tidur adalah membaca dongeng singkat. Ada banyak cerita seru yang bisa kamu baca, salah satunya adalah dongeng Singa dan sudah pernah membaca dongeng yang mengajarkan pentingnya ketulusan dalam bersahabat itu? Kalau belum, secara singkat, dongeng hewan ini mengisahkan tentang persahabatan antara si Zebra dan menganggap Zebra sebagai sahabat sejatinya. Namun, Zebra justru bersikap sebaliknya. Lantas, konflik apakah yang terjadi dalam dongeng ini? Kalau penasaran, tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja simak cerita dongeng Zebra dan Singa beserta ulasan seputar unsur intrinsik, fakta menarik, dan pesan moralnya di artikel ini, yuk!Dongeng Singa dan Zebra Alkisah, pada zaman dahulu, hiduplah seekor singa bernama Leo yang sangat bijak dan baik hati di sebuah hutan belantara. Tak seperti singa yang terkenal jahat dan sombong, ia justru baik kepada hewan-hewan lainnya. Itulah kenapa Leo terpilih menjadi Raja di hutan tersebut. Leo memiliki sahabat yang ia sangat sayangi, yaitu seekor zebra bernama Zio. Kapan pun Zio butuh bantuan, Leo selalu ada untuknya. Bagi si singa, zebra adalah sahabat terbaiknya. Namun, Zio tak beranggapan sama. Ia adalah zebra licik dan jahat. Selama ini, ia hanya memanfaatkan kebaikan Leo. Ia juga tak segan-segan menakut-nakuti hewan lain hanya karena ia bersahabat dengan Raja Hutan. Tak jarang, ia menjelek-jelekan Leo dan menganggap dirinyalah yang paling hebat di hutan. Zio memang semenyebalkan itu, tapi Leo selalu memaafkan sifat buruknya. Pada suatu pagi, Zio sedang memakan rumput seorang diri di padang pasir. “Hmm, rumput di sini memang selalu lezat. Aku sangat menyukainya,” ucapnya girang. Lalu, datangnlah seekor kelinci bernama Rubi menyapanya. “Hai, Zio. Tumben kau sendirian. Di mana sahabatmu Leo?” tanyanya. “Entahlah. Aku rasa dia sedang asyik tidur. Aku tak begitu peduli padanya,” ucap Zio. “Tak peduli? Bukankah dia sahabatmu?” tanya Rubi. “Hahaha, selama ini, dialah yang selalu mengikutiku dan menganggapku sebagai teman dekatnya. Kalau aku biasa saja. Bagiku, dia tak ada apa-apanya,” ucap Zio. Rubi tak kuasa mendengar ucapan sombong dari Zio. Namun, ia juga tak berani berkata apa-apa. Lalu, Rubi pun pergi menjauh dari zebra itu. Baca juga Cerita Dongeng tentang Persahabatan Harimau dan Serigala Beserta Ulasan Menariknya, Pengingat untuk Saling Menolong dengan Tulus Zio yang Tak Tahu Diri Setelah kenyang makan rumput, Zio pun berjalan-jalan untuk mencari kudapan lain. “Aku sudah kenyang makan rumput. Rasanya, aku jadi ingin makan buah,” ucapnya dalam hati. Lalu, ia mencari buah di seluruh penjuru hutan. Bertemulah ia dengan pohon apel dengan buahnya yang merah dan tampak manis. “Wah, buah apel itu tampak lezat. Tapi, bagaimana caraku memetiknya?” tanyanya dalam hati. Ia lalu mencari kayu di sekeliling pohon untuk memetik buah. Namun, tak ada satu pun yang bisa digunakan untuk meraih buah. Kemudian, Zio melihat seekor monyet sedang tidur di dahan pohon. “Wah, ada si Monyet. Dia bisa kusuruh mengumpulkan buah yang banyak,” ucapnya gembira. Zio menghentak-hentakkan kakinya di batang pohon apel untuk membangunkan si Monyet. Tak hanya terbangun, Monyet itu pun jatuh ke tanah. “Aduh! Siapa yang meggoyang-goyangkan pohon ini!” ucap Monyet sambil menahan sakit. “Heh! Enak sekali kau tidur melulu. Cepat petikkan aku buah apel yang banyak di pohon ini!” ucapnya tidak sopan. “Siapa kau berani-beraninya mengganggu tidurku dan menyuruhku!” bentak si Monyet. “Oh, rupanya kau tak tahu siapa aku! Kau tahu Leo si Raja Hutan?” tanya Zio. “Tentu saja aku tahu! Dia adalah Raja yang baik dan bijak,” ucap si Monyet. “Nah! Aku ini sahabatnya. Jika kau tak menurutiku, aku tak segan-segan meminta Leo untuk memakanmu! Kau mau jadi santapannya?” bentak Zio. “Kau pikir Leo akan melakukannya? Ia tak mungkin sejahat itu padaku,” ucap Monyet itu. “Hahaha, kau tak tahu, betapa Leo sangat lemah. Ia takut kepadaku dan apa pun perkataanku, ia akan menurutinya!” ucap Zio mengarang cerita. Monyet percaya dengan perkataan itu. Ia pun memanjat pohon apel dan memetik beberapa buah untuk Zio. Di bawah pohon, Zio menyantap buah apel itu dengan lahapnya. Mengelabui Binatang Lemah Setelah kenyang memakan apel, Zio pergi begitu saja tanpa mengucapkan rasa terima kasih. “Dasar Zebra menyebalkan! Bisa-bisanya Leo mau bersahabat dengannya,” ucap Monyet kesal. Karena kekenyangan, Zio pun tidur di bawah pohon yang rindang. “Hmm, lebih baik aku tidur dulu sebelum melanjutkan jalan-jalan,” ucap si Zio. Tanpa sengaja, seekor tikus menginjak ekor Zio hingga ia terbangun. “Aduh! Siapa yang menginjak ekorku!” teriaknya. “Ma… maafkan aku. Aku tak sengaja. Aku tak melihat ekormu. Sekali lagi aku minta maaf,” ucap si Tikus merasa bersalah. “Kau pikir minta maafmu itu bisa menyembuhkan rasa sakit di ekorku? Enak sekali kau bilang maaf!” bentak Zio marah. “La… Lalu apa yang harus aku lakukan untuk dapatkan maafmu?” tanya Tikus. “Hmm, mudah saja! Cepat ambilkan aku air di sungai. Aku haus ingin minum,” ucap Zio. “Tapi, bagaimana caraku mengambil air di sungai? Itu persyaratan yang sangat sulit,” ucap Tikus itu. “Kau bisa mengambilnya dengan daun. Sedikit-sedikit pun tak masalah, asalkan aku tak haus lagi. Kau tak mau? Kalau begitu aku akan menghukummu,” ucap Zio. Karena merasa takut, Tikus pun akhirnya mengambil sehelai daun dengan mulutnya dan membawanya ke dekat sungai yang tak jauh dari posisi Zio. Setelah mengambil air dengan daun, ia perlahan-lahan berjalan untuk menemui Zio. Begitu terus sampai lebih dar 10 kali. Sampai akhirnya, si Tikus pun kelelahan. “Apakah kau masih haus? Aku sudah tak punya tenaga,” ucap si Tikus dengan napas terengal-engal. Dengan santainya, Zio berkata, “Sebenarnya aku sedari tadi sudah tak haus. Jadi, tak masalah jika kau ingin berhenti dan kau sudah kumaafkan.” Begitu ucapnya sambil meninggalkan Tikus yang terkujur lemas. Ia tak menyangka ada seorang hewan yang setega itu mengerjainya. Tanpa disadari, ia pun menangis karena merasa lelah. Leo Mendapatkan Pengaduan Tentang Sahabatnya Ketika terkapar tak berdaya, datanglah Leo yang sedang berjalan-jalan mencari sahabatnya. Ia merasa kasihan melihat Tikus terbujur lemas. “Hai, Tikus. Kenapa kau tampak sangat lelah? Apa kau baik-baik saja?” tanya Leo. “Aku tak baik-baik saja, Leo. Ada seekor zebra yang mengerjaiku. Aku tak sengaja menginjak ekornya, tapi kenapa ia tega menyuruhku bolak-balik ke sungai untuk mengambilkannya seteguk air dengan wadah daun,” ucapnya lemas. “Apakah seekor zebra yang ia maksud si Zio? Kalau benar, aku tidak bisa diam saja,” ucap Leo dalam hati. Lalu, datanglah si Monyet yang memang sedang mencari Leo untuk mengadu. “Tuan Leo. Aku hendak mengatakan sesuatu tentang sahabatmu, Zio,” ucap Monyet. “Tadi ia membangunkanku dengan cara menendang batang pohon hingga aku terjatuh. Tak hanya itu, ia juga mengancamku. Katanya, kalau aku tak mamu memetik buah untuknya, ia akan mengadu padamu dan kamu akan memakanku. Aku yakin kau Raja yang bijak dan baik. Karena itu, aku ingin mengatakan sikap Zio kepadamu,” ucap Monyet. “Begitu rupanya. Kalau begitu, aku akan segera memberi nasihat pada Zio. Terimakasih atas infonya ya kawan-kawan. Aku juga meminta maaf pada kalian karena ulah sahabatku,” ucap Leo. “Kau tak perlu minta maaf. Dialah yang seharusnya memohon ampun pada kamu,” ucap Tikus dan Monyet. Baca juga Dongeng Beauty and the Beast Si Cantik dan Si Buruk Rupa Beserta Ulasannya, Cerita Seorang Putri Cantik Jelita yang Disekap Monster Jahat Zio Tak Mau Mendengarkan Leo Setelah mendengarkan keluhan dari Tikus dan Monyet, Leo bergegas untuk mencari sahabatnya. Tak lama kemudian, ia berhasil menemukan sang sahabat di dekat sungai jernih. “Zio, apa benar kau mengganggu para hewan di hutan ini?” tanya Leo. “Siapa yang mengatakannya? Aku tak pernah mengganggu siapa pun. Aku hanya meminta tolong kepada mereka,” ucap Zio tak merasa salah. “Tapi, aku dengar kau mengancam mereka bahwa aku tak segan-segan memakan hewan jika kau menyuruhku? Kenapa kau berpikiran seperti itu?” tanya Leo. “Sudahlah! Aku hanya bercada. Mereka saja yang percaya dan lantas takut dengan perkataanku. Salah sendiri mereka bodoh,” ucap Zio. “Hentikan perbuatanmu, Zio! Tak seharusnya kau memanfaatkan orang lain untuk kepentinganmu sendiri,” ucap Zio tak mau tahu. “Sudahlah, tak usah mengguruiku! Aku tahu mana yang baik untukku. Kau tak perlu ikut campur. Aku mau berendam di sungai ini. Jika kau tak mau ikut, pergilah!” ucap Zio mengusir. “Tunggu! Kau jangan asal berendam di sungai ini. Kau tak tahu apakah ada buaya di dalamnya atau tidak!” ucap Leo memberi peringatan. “Aku tak peduli. Aku hanya mau berendam di tengah terik matahari yang sangat panas ini. Berhentilah menasihatiku! Kau terdengar seperti singa tua,” ucap Zio sambil mencelupkan tubuhnya di dalam sungai. Leo hanya bisa mengalah. Ia cukup sedih mendapati sahabatnya tak mau mendengarkan nasihatnya. Lalu, ia pun meminum air dari tepi sungai. Seekor Buaya Menyerang Tak lama setelah Zio berendam, tiba-tiba ada seekor buaya yang menyerangnya. Zio lalu berteriak dengan sangat keras, “Tolong! Tolong aku! Leo!” Mendengar teriakan sahabatnya, Leo bergegas menyelami sungai. “Zio! Bertahanlah! Aku akan segera menolongmu!” teriak Leo sambil berenang ke arah Zio. Lalu, Leo menggigit ekor buaya. Mereka pun berkelahi di dalam sungai. “Lekas menepi dari sungai ini!” perintah Leo. “Tapi, bagaimana denganmu?” ucap Zio tak tega. “Tenanglah! Aku akan segera membereskannya,” ucap Leo sambil bertarung dengan buaya. Pertarungan itu berlangsung cukup lama dan sangat sengit. Untung saja, pada akhirnya, Leo berhasil mengalahkan si buaya. Ia lalu segera menepi dengan sedikit luka-luka di tubuhnya. Di tepi sungai, Zio menangis karena merasa bersalah dengan Leo. “Tak seharusnya aku mengabaikan nasihatmu. Seharusnya aku sedari awal mendengarkanmu, Leo. Maafkan aku,” ucap Zio sambil menangis. “Sudah. Tak perlu menangisi aku. Lihat kakimu. Kau bahkan terluka lebih parah dariku,” ucap Leo yang juga bersedih melihat kaki sahabatnya terluka parah. “Aku berjanji tidak akan mengganggu hewan-hewan lagi. Dan aku akan menuruti semua keinginanmu. Maafkan aku Leo. Huhuhu,” ucap Zio sambil menangis. “Iya, iya! Aku memaafkanmu Zio. Semoga kamu belajar dari kejadian buruk yang menimpamu ini, ya!” ucap Leo. Pada akhirnya, Zio pun meminta maaf pada hewan-hewan yang pernah ia kerjai. Lukanya pun berangsur-ansur sembuh. Namun, kakinya cacat seumur hidup. Ia tak bisa lagi berjalan dengan normal. Salah satu kakinya pincang. Meski demikian, Leo tetap mau bersahabat dengan Zio. Mereka pun bersahabat selamanya. Baca juga Cerita Dongeng Kakek Pemekar Bunga dari Jepang Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Pengingat untuk Selalu Berbuat Baik dengan Ketulusan Unsur Intrinsik Usai membaca dongeng Singa dan Zebra di atas, lengkapi pengetahuanmu dengan membaca ulasan unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasan singkatnya; 1. Tema Tema atau inti cerita dari dongeng Singa dan Zebra ini adalah tentang persahabatan. Seekor singa dengan tulus menjalin persahabatan dengan seekor zebra. Namun, zebra itu justru memanfaatkan kebaikan si singa. Pada akhirnya, ada kejadian buruk yang menimpa binatang berkulit hitam putih itu yang membuatnya tersadar dan bersikap baik pada si singa. 2. Tokoh dan Perwatakan Sesuai judulnya, ada dua tokoh utama dalam dongeng ini, yaitu si Singa bernama Leo dan Zebra bernama Zio. Berbeda dengan karakter pada umumnyanya, sifat singa dalam dongeng persahabatan singa dan zebra ini justru baik hati. Ia adalah pemimpin hutan yang bijak dan senang membantu hewan lain. Namun, kebaikannya itu justru dimanfaatkan oleh sahabatnya, Zio. Zio digambarkan sebagai sosok hewan licik yang memanfaatkan posisi sahabatnya sebagai pemimpin untuk menakut-nakuti hewan lain. Selain itu, ia juga beranggapan Leo adalah teman yang mudah untuk dibodohi. Tak hanya singa dan zebra, dongeng ini juga memiliki beberapa tokoh pendukung yang turut mewarnai jalannya cerita. Mereka adalah kelinci bernama Rubi, Monyet, dan Tikus. 3. Latar Bisakah kamu menebak di mana latar cerita dongeng persahabatan Singa dan Zebra ini? Tentunya ada beberapa lokasi yang disebutkan dalam dongeng ini. Secara garis besar, cerita ini terjadi di sebuah hutan belantara. Namun, lokasi detail, seperti nama hutan atau negaranya tak disebutkan secara detail. Secara spesifik, dongeng persahabatan singa dan zebra ini terjadi di beberapa tempat. Beberapa di antaranya adalah di padang rumput, bawah pohon apel, bawah pohon rindang, dan sungai. Baca juga Kisah Tukang Sepatu dan Liliput Beserta Ulasan Lengkapnya, Dongeng yang Mengajarkan Tentang Kebaikan dan Ketulusan Hati dalam Menolong Orang Lain 4. Alur Alur cerita dongeng Singa dan Zebra ini adalah maju alias progresif. Dongeng ini mengisahkan tentang seekor Raja Hutan bernama Leo yang mempunyai sifat baik hati dan gemar menolong. Namun, ia punya sahabat yang licik dan menyebalkan. Namanya adalah Zio, seekor zebra. Ia acapkali berbuat jahat kepada hewan-hewan di hutan. Tak hanya itu, dirinya juga kerap menjelek-jelekkan Leo di hadapan hewan lain. Pada saat bertemu Rubi, seekor kelinci, di padang rumput, Zio mengatakan bahwa Leo selalu mengikutinya. Padahal, ia sama sekali tak peduli pada singa itu. Di sisi lain, ia kerap membanggakan dirinya karena bersahabat dengan Raja Hutan untuk menakut-nakuti hewan lemah. Saat ingin makan buah, ia melihat seekor monyet sedang tertidur di atas dahan. Lalu, ia membangunkan si Monyet dengan cara menendang batang pohon hingga Monyet itu jatuh. Zio pun mengatakan bahwa dirinya adalah sahabat dari Raja Hutan dan memerintah Monyet untuk memetik buah apel untuk dirinya. Dengan sangat terpaksa Monyet itu menuruti perkataan Zio. Leo mendengar sifat-sifat buruk sahabatnya. Ia pun memberi nasihat padanya. Namun, Zio tak mau mendengarkan. Kejadian buruk pun menimpa Zio. Saat berendam di sungai, ada seekor buaya yang menggigit kakinya. Dengan cepat dan sigap, Leo langsung masuk ke sungai dan bertarung dengan buaya. Meski berujung penuh luka ringan, Leo berhasil memenangkan pertarungan. Zio merasa bersalah dan sangat berterimakasih pada Leo. Ia pun menyesal karena telah berbuat jahat pada hewan lain. Karena itu, dirinya meminta maaf dan berjanji tak akan mengulangi perbuatannya. Sejak saat itu, mereka pun bersahabat dengan baik. 5. Pesan Moral Apa pesan moral yang dapat kamu ambil berdasarkan cerita dongeng persahabatan Singa dan Zebra ini? Tentu ada beberapa pesan yang bisa kamu petik. Pesan utama adalah hargailah sahabatmu dan jangan memanfaatkan kebaikannya. Tak seharusnya Zio menghianati ketulusan yang Leo berikan padanya. Seharusnya, persahabatan itu saling menyayangi dan mengasihi, bukan sebaliknya. Jika saja Leo tak tulus, ia pasti sudah meninggalkan si Zio sejak lama. Namun, ia memilih tuk bertahan demi persahabatan. Nilai moral berikutnya yang bisa kamu petik adalah jangan pernah menggunakan relasi untuk menakuti orang lain. Zio dengan santainya menggunakan ikatan persahabatannya dengan sang Raja Hutan untuk menyuruh-nyuruh hewan lain. Ditambah lagi, Zio juga menuduh Leo akan menuruti segala permintaannya. Pada kenyataanya, Leo adalah pemimpin bijak yang tak mudah terpengaruh dengan hal buruk. Terakhir, setiap perbuatan buruk akan mendapatkan karma atau balasannya. Akibat dari segala perbuatannya, Zio mengalami kejadian buruk yang membuatnya tersadar dan mengakui setiap kesalahannya. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dalam bertindak dan berucap. Jangan sampai sikap atau perkataanmu membuat orang lain sakit hati atau merugi. Selain unsur intrinsik, cerita dongeng ini juga ada unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah nilai-nilai dari luar kisahnya yang mempengaruhi berlangsungnya jalannya cerita. Seperti, nilai sosial, budaya, dan moral. Baca juga Cerita Dongeng Nutcracker dan Raja Tikus Beserta Ulasan Menariknya, Petualangan Boneka Pemecah Kacang Melawan Tikus Berkepala Tujuh Fakta Menarik Nah, sebelum mengakhiri artikel ini, kurang lengkap rasanya kalau kamu belum membaca fakta menari dari dongeng Singa dan Zebra. Apakah itu? Berikut ulasan singkatnya; 1. Ada Versi Lain Pada umumnya, cerita dongeng memang memiliki beberapa versi cerita. Begitu pun dengan cerita dongeng Singa dan Zebra ini. Ada versi yang mengisahkan tentang seekor zebra yang iri pada kuda berwarna hitam. Ia pun ingin memiliki kulit berwarna hitam karena terlihat gagah. Lalu, ia meminta seekor jerapah untuk mengecat dirinya menjadi hitam. Awalnya, jerapah menolak. Namun, Zebra terus memaksa. Pada akhirnya, jerapah pun menuruti keinginan si Zebra. Tak lama setelahnya, kulit Zebra menjadi hitam dan ia sangat menyukainya. Ia pun memamerkannya pada sang ibu. Tentu saja sang ibu marah-marah. Ia menjelaskan bahwa warna kulit tiap hewan berbeda karena Tuhan menciptakan mahluknya dengan keunikannya masing-masing. Tak lama kemudian, banyak hewan berlarian. Rupanya, mereka menghindari serangan dari seekor singa. Zebra hitam sangat menarik perhatian si singa. Ia pun fokus mengejar Zebra hitam. Karena masih kecil, Zebra itu tak kuasa berlari dengan cepat. Alhasil, singa menerkam dan memakannya. Seandainya ia mensyukuri warna kulit dan tak mengubahnya menjadi hitam, mungkin ia masih bisa selamat. Baca juga Dongeng Frozen Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Ratu Hebat dan Independen yang Berusaha Mengendalikan Kekuatannya Bagikan Cerita Dongeng Singa dan Zebra ke Teman-Temanmu Itulah tadi salah satu contoh cerita fabel dengan tema persahabatan beserta ulasan lengkapnya. Kisahnya sangat seru dan sarat akan pesan moral, kan? Yuk, kirimkan kisah seru tentang persahabatan ini kepada sahabat-sahabatmu. Kalau kamu pengen baca kisah lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena. Ada banyak cerita yang bisa kamu pilih. Beberapa di antaranya adalah dongeng Iblis dengan Tiga Rambut Emas, kisah Tujuh Burung Gagak, cerita Gagak dan Kendi, serta masih banyak lagi. Selain dongeng, ada pula legenda-legenda Nusantara yang kisahnya tak kalah menarik. Misalnya saja seperti legenda Datu Pujung, asal usul Danau Batur, cerita rakyat Gunugn Merapi, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.

Akhirnya tubuhnya tengelam ke dalam sumur. Sementara Kancil dengan gembira melanjutkan perjalanan. Pesan moral dari Fabel Cerita Dongeng si Kancil dan Serigala adalah gunakan akal pikiranmu untuk bisa mengatasi setiap masalah yang kamu hadapi. Jangan mudah menyerah dan putus asa, pada dasarnya setiap masalah pasti ada solusinya.

Dongeng si Kancil dan Buaya adalah dongeng fabel Indonesia yang paling populer. Hampir semua anak pernah mendengar dongeng kancil. Kali ini kakak akan bercerita salah satu versi lain dari cerita dongeng kancil, kakak yakin kalian akan suka dengan fabel ini. Selamat membaca. Alkisah, buaya dan kancil tinggal di wilayah yang sama. Sudah lama buaya mengincar kancil untuk di jadikan santapannya. Namun, kancil selalu bisa menghindari kejarannya. Ia adalah hewan yang banyak akal sehingga buaya selalu kesulitan untuk menangkapnya. Cerita Fabel Dongeng Si Kancil Dan Buaya Meski selalu lolos dari kejaran buaya, namun lama-lama kancil merasa khawatir juga. Karena itu, ia pindah rumah ke daerah lain untuk menjauhi buaya. Ia tinggal dibawah sebuah pohon besar di hilir sungai. Awalnya buaya merasa bingung karena tidak melihat kancil di tempat biasanya. Maka ia pun mencarinya ke sana-kemari, bertanya kepada para hewan yang ditemuinya. “Oh, kancil pindah ke pohon di dekat hilir sungai,” kata burung kecil yang ditanya oleh buaya. Tentu saja buaya senang mendengar informasi itu. Segera saja ia pergi ke tempat yang dimaksud oleh si burung. Ia sudah tidak sabar lagi untuk memburu si kancil. Ia benar-benar merasa penasaran, ingin menikmati daging kancil yang sudah lama ia idam-idamkan. Setelah berhasil menemukan tempatnya, buaya pun pindah ke sana juga. Namun, kancil masih belum mengetahuinya. Selama berhari-hari buaya mengawasi kancil. Ia mempelajari kebiasaan kancil seraya merancang strategi untuk menangkapnya. Dari pengamatannya itu, tahulah si buaya bahwa si kancil sering pergi ke sebuah pulau kecil yang ditumbuhi pohon-pohon apel di dekat tempat tinggal kancil. Untuk sampai ke sana, si kancil biasa menyeberang sungai dengan melompati beberapa batu besar yang ada di antara tempat tinggal kancil dengan pulau tersebut. “Aku punya ide!” seru buaya. Ketika kancil pergi ke pulau kecil, buaya bersembunyi di balik batu di tengah sungai. Ia menunggu kancil melompat ke batu itu. Hari itu kancil puas memakan buah-buahan yang ada di pulau kecil. Kemudian ia pun pulang dengan riang. Ia melompat dari sisi sungai ke batu-batu untuk sampai di rumahnya. Namun setibanya di tengah sungai, ia melihat bayangan dari batu yang hendak dilompatinya tampak Iebih tinggi dari biasanya. Akal cerdas si kancil Segera menangkap bahwa ada sesuatu yang tidak beres. “Jangan-jangan ada buaya di balik batu itu?” batin kancil, curiga. Setelah berpikir, ia berhasil mendapat akal. Ia berteriak ke arah batu, “Hai batu! Gimana kabarmu?” Hening. Tidak ada jawaban. Kancil kemudian bertanya lagi. “Ada apa batu sahabatku? Biasanya kau menjawab sapaanku.” “Oh, jadi biasanya batu ini berbicara?” batin Buaya yang sedang berdiam diri di batu itu. “Kalau begitu aku harus pura-pura menjawabnya supaya kancil tidak curiga.” “Halo juga, kancil,” jawab buaya. Kancil terkikik dalam hati melihat kebodohan buaya. Lantas ia berkata, “Jadi kau ada di situ ya, Buaya? Tak kusangka, kau mengejarku sampai ke sini.” Cerita Dongeng Si Kancil Dan Buaya Buaya kaget. Rupanya penyamarannya sudah ketahuan. Sadarlah ia bahwa kancil telah mengakalinya. Ia benar-benar kesal dengan kebodohannya sendiri. “Ya, aku mengejarmu ke sini karena ingin memakanmu!” sahut buaya, jengkel. “Baiklah. Kali ini kau berhasil menjebakku,” jawab kancil sambil mempersiapkan siasat berikutnya. “Bukalah mulutmu lebar-lebar agar aku bisa melompat ke dalamnya.” Kancil benar-benar cerdik. Ia tahu bahwa mata buaya akan tertutup saat buaya membuka mulutnya lebar-lebar. Dan sesaat setelah buaya membuka mulutnya, kancil segera melompat ke atas kepala buaya, lalu melompati batu batu lainnya dengan lincah, dan setelah tiba di tepi sungai segera memanjat pohon besar tempat tinggalnya. Lagi-lagi selamatlah kancil dari kejaran buaya. Itu semua berkat kecerdasannya yang jauh melampaui buaya. Sementara buaya terpaksa gigit jari karena lagi-lagi gagal menangkap kancil yang sudah lama diincarnya. Hikmah yang bisa diambil dari Cerita Fabel Dongeng Si Kancil Dan Buaya adalah Orang yang cerdas dan berpengetahuan luas akan mudah menyelesaikan masalah-masalahnya dengan baik. Sementara orang bodoh akan mudah kehilangan kesempatan-kesempatan berharga sehingga rugilah ia. Agar adik-adik semua menjadi anak yang cerdas dan berpengetahuan luas, adik-adik harus banyak membaca dan belajar. Kalian harus membaca dongeng si kancil yang seru lainnya pada artikel kakak berikut ini cerita dongeng si kancil Nah kalau kebetulan juga kalian sedang mencari cerita kancil dan harimau dalam Bahasa Inggris untuk dijadikan referensi tugas atau materi story telling kamu di sekolah, berikut contoh cerita kancil dan harimau yang dilengkapi dengan arti terjemahannya. Selamat menyimak! Cerita Kancil dan Harimau dalam Bahasa Inggris. The Mouse Deer and the Tiger. A long time ago, deep in the jungle, lived a Cerita fabel untuk anak bagus untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Di antara banyaknya penulis cerita dongeng fabel, Aesop dikenal sebagai salah satu penulis yang selalu berhasil menggambarkan pesan moral melalui karakter-karakter hewan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti cerita "Semut dan Belalang", atau "Katak dan Sapi". Dalam kisah fabel Aesop, anak-anak diajak belajar dan mendapatkan pesan kehidupan melalui tokoh-tokoh fabel yang memiliki banyak karakter. Ada rubah yang licik, kura-kura yang lamban, singa yang ganas, dan lain sebagainya. Salah satu cerita yang menarik dan kaya akan pesan moral ialah kisah "Singa dan Tiga Ekor Banteng". Singa memang buas dan hebat, tetapi apakah dia dapat menang melawan tiga ekor banteng?Apalagi jika ketiganya sama-sama besar dan kekar. Apa yang akan singa lakukan untuk menghadapinya ya?Simpan dulu semua pertanyaanya. Kini saatnya ambil posisi duduk yang nyaman dan buka untuk mengikuti cerita dongeng satu ini. Simak cerita fabel anak berikut!1. Suatu ketika hiduplah 3 ekor banteng besar di ketika di sebuah hutan hiduplah tiga ekor banteng yang besar. Mereka bertiga hidup bersahabat satu dengan yang lain. Ketiganya senang menghabiskan waktu menikmati rumput hijau yang segar di sana. Ada banteng berwarna hitam, banteng putih, dan banteng cokelat. Ketiganya selalu pergi bersama dan saling melindungi ketika hewan buas menyerang. Hal itu membuat mereka ditakuti para pemangsa besar di hutan itu. Harimau, serigala, dan jaguar yang ganas enggan mendekati kelompok banteng ini. Pada suatu sore yang sejuk, ketiganya tengah menikmati rumput di hutan. Banteng hitam menyapa kedua sahabatnya, "Indah sekali sore hari ini.”“Iya, benar. Lebih indah lagi karena tidak ada yang berani menganggu kita,” sahut banteng cokelat."Lihat saja wajah harimau kemarin ketika menganggu kita. Tidak ada yang dapat mengusik kita apalagi memangsa kita jika terus bersama," banteng putih menambahkan. Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada seekor singa yang mengamati mereka. Singa itu sedang kelaparan. Ia pun amat senang ketika melihat tiga ekor banteng besar di hadapanya. Editors' Picks2. Singa mulai menyerang ketiga tidak ku sangka akan menemukan makanan sedap di sore hari ini, beruntunya aku. Sebaiknya aku mulai dari banteng putih yang kelihatannya paling besar," gunggam singa bahagia. Tanpa pikir panjang, singa pun berlari ke arah banteng putih untuk menyerangnya. Tetapi ia terkejut melihat kedua banteng lainnya bersiap menyerang singa. Ketiga banteng itu menyerang singa sampai ia terpaksa mundur. "Aku salah perhitungan, tidak ku sangka kedua banteng lainnya berada berdekatan. Mungkin aku harus mencoba ketika semuanya berjauhan," pikir singa. Hari berikutnya singa mencoba kembali menyerang. Kali ini ia memutuskan menyerang banteng cokelat yang memakan rumput cukup jauh dari kedua sahabatnya. Tetapi ketika melihat singa datang, banteng cokelat segara meminta bantuan kedua sahabatnya. Ketiganya pun kembali berkumpul menyerang singa. Tidak mau menyerah singa mencoba beberapa kali lagi, namun hasilnya selalu gagal. Ketiga banteng itu terlalu kompak dan selalu menolong satu sama lain. Singa mulai putus asa, ia tidak cukup kuat untuk melawan tiga banteng yang kuat dan bertubuh besar lengkap dengan tanduk tajam yang siap menyerangnya. Tiba-tiba singa memiliki rencana untuk mengalahkan tiga ekor banteng ini. Ia menunggu hari esok tiba untuk mulai Rencana singa esok tiba dan singa memulai rencanya. Ia kembali ke hutan tempat ketiga banteng'" tersebut lalu mendekatilah dua ekor banteng, yaitu banteng hitam dan hitam yang melihat singa mendekat langsung berteriak, "Mau apa kau ke sini singa? Hentikan saja niatmu untuk memakan kami!"Banteng cokelat melanjutkan, "Benar, bukankah kau sudah melihat akibatnya kemarin?Singa berkata, “Sebenarnya aku tidak ada urusan dengan kalian. Aku hanya mau memangsa banteng putih. Kalian adalah temanku. Bukankah banteng putih itu rakus? Lihat saja tubuhnya sangat besar, ia juga sering makan rumput di tempat yang jauh karena tidak mau berbagi dengan kalian."Banteng cokelat menanggapi perkataan singa, "Benar juga ya, tidak heran rasanya jika rumput di tempat ini cepat sekali berkurang." Kedua banteng mendengarkan rayuan dari singa sehingga terpengaruh dan percaya. Keduanya pun merasa mendapat keuntungan, yaitu tidak perlu bertarung melawan singa dan dapat makan rumput lebih singa pun berhasil menerkam banteng putih. Singa sangat bahagia. Ia kini punya simpanana makanan untuk berhari-hari. Singa selalu merasa kenyang dan bahagia. Hingga beberapa hari kemudian, singa kembali merasa lapar. Ia mencoba kembali menipu kedua banteng menggunakan cara sebelumnya. 4. Singa menyerang banteng mendekati banteng hitam dan memulai rencana jahatnya. "Hei banteng hitam, apa kabarmu? Bagaimana rumput segar sore ini enak bukan?" tanya singa. "Enak sekali. Rasanya belum pernah aku makan sebanyak ini," balas banteng hitam. "Kalau makan lebih banyak tentunya enak bukan? Aku dapat membantumu lho. Lihat banteng cokelat di sana. Pasti dia makan banyak sampai-sampai bagianmu nanti diambil juga. Kamu tidak mau itu terjadi kan. kalau begitu biarkan aku memakan banteng cokelat. Aku tidak akan memakanmu, kita kan teman," ungkap singa. "Wah ide bagus singa, aku setuju," balas banteng hitam tanpa pikir panjang. Banteng hitam pun percaya. Apalagi dia juga ingin banyak istirahat menikmati hijaunya padang rumput tanpa perlu lelah melawan singar. Tak lama kemudian banteng cokelat pun tewas dimakan singa. Singa makan kenyang berhari-hari. Namun kemudian ia pun kembali lapar, makanan sudah habis. Kini saatnya ia memangsa banteng terakhir. Singa berhasil menaklukkan banteng hitam yang kini sendirian. Merasa terdesak, banteng hitam pun berusaha meminta bantuan teman-temannya. Namun sayang hasilnya nihil. Banteng hitam sadar kedua sahabatnya telah tiada akibat singa. Singa pun berhasil menaklukkan dan memasang ketiga banteng tersebut dengan kecerdasannya. 5. Pesan moral yang dapat diambil dari dongeng ceritanya? Apakah si Kecil menyukainya? Kini saatnya kita membahas makna yang terdapat di dalam dongeng fabel ini yuk!Dari kisah Singa dan Tiga Ekor Banteng ini sebenarnya anak-anak diajarkan mengenai pentingnya persatuan. Banteng memanglah hewan yang kuat dan besar tetapi ia tidak dapat melindungi diri dari semua hewan pemangsa yang ganas. Namun berbeda ketika ketiga banteng bersatu seperti di dalam cerita. Ketika bersatu, mereka dapat mengatasi masalah yang lebih besar, seperti seekor singa buas yang hendak memangsa mereka. Ketika bersatu dan bekerja sama, pekerjaan-pekerjaan yang berat akan terasa lebih ringan dan mudah untuk diselesaikan. Ini berlaku ketika bekerja bersama keluarga membersihkan rumah, atau mungkin ketika bekerjasama membuat karya di sekolah. Persatuan dan kerjasama merupakan hal penting yang perlu dipertahankan. Anak mama sebaiknya tdak meniru sikap banteng hitam yang mau membuang persatuan demi keuntunan pribadi, lihat saja apa yang terjadi padanya di akhir. Semoga bermanfaat. Baca jugaCerita Fabel untuk Anak Bangau yang Serakah dan Kepiting Dongeng Fabel Anak Cerita Kancil dan Kura-Kura5 Pilihan Cerita Fabel yang Bisa Dibacakan ke Anak Menjelang Tidur Jakarta- . Cerita Fabel adalah cerita tentang binatang yang berlaku seolah seperti manusia. Salah satu cerita fabel yang sangat populer ialah cerita kancil dan buaya.Kancil dalam dunia kisah fabel terkenal sebagai hewan yang cerdik dan lincah, sering kali hewan lainnya atau manusia di kisah tersebut tertipu dan terperdaya olehnya. Membacakan dongeng menjadi pilihan stimulasi untuk anak yang dapat Mama lakukan. Ada banyak hal yang bisa dipelajari, seperti mengenal ragam tokoh beserta sifatnya, menambah kosakata dan bahasa baru, serta memetik pesan moral dari dongeng. Salah satu dongeng yang dapat diceritakan pada si Kecil, yaitu fabel atau cerita tentang binatang. Pada setiap fabel, terdapat berbagai binatang dengan cerita yang menarik untuk diketahui anak, Ma. Misalnya, dalam cerita kancil dan kura kura. Berikut dongeng yang telah rangkum. Barangkali dapat menjadi referensi Mama dan anak. 1. Suatu hari, kancil memanen KitaDi suatu pagi yang cerah, terlihat kancil sedang memandang kebun sayur. Sudah cukup lama, ia menanti sayuran. Sekarang, kancil siap memanen sayuran yang telah ditanamnya. "Wah, akhirnya aku dapat makan sayur sebanyak-banyaknya," ujar kancil dengan gembira. Setelah merasa kenyang, kancil lalu beranjak pergi menuju sungai untuk minum. 2. Kancil bertemu banyak teman binatang KitaDi tengah perjalanan menuju sungai, kancil melihat teman-temannya, yaitu kerbau, ibu rusa, dan kura-kura yang sedang berkumpul. Kancil bergumam, "Ada apa ini? Kelihatannya kerbau dan ibu rusa sangat akrab dengan kura-kura. Wah, aku harus mencari tahu."Sepanjang jalan menuju sungai ia berpikir tentang teman-temannya yang ditemui tadi. Sesampainya di sungai, kancil pun minum. "Hmmm, segar," kata kancil setelah meminum air sungai beberapa kali. Seperti rencananya tadi, kancil bergegas kembali menuju teman-temannya yang ia temui. "Sekarang, aku akan menemui kerbau," ucapnya. 3. Kancil pun menemui KitaKancil pun menghampiri kerbau dan kemudian bertanya, "Kerbau,""Iya kancil. Ada apa?" jawab kerbau sambil menoleh. Kancil kembali bertanya, "Kenapa kamu akrab sekali dengan kura-kura?," Mendengar pertanyaan dari kancil, kerbau menjawab, "Karena dia sangat baik dan tidak sombong.""Benar kah?," timpal kancil heran. "Iya, benar." kata kerbau meyakinkan. "Hm, baiklah. Aku mau cari buah dahulu," balas kancil yang pergi meninggalkan kerbau. 4. Kancil juga menemui ibu KitaKancil tidak percaya dengan perkataan kerbau. Ia akan bertanya lagi kepada ibu rusa tentang kura-kura. Setelah bertemu dengan ibu rusa, kancil bertanya, "Ibu rusa, boleh kah aku bertanya sesuatu?""Iya, silahkan," jawab ibu rusa pada kancil. "Aku lihat, tadi engkau sangat akrab dengan kura-kura," tanya kancil. "Ya, memang. Sebab kura-kura sangat baik. Ada apa kancil?," kata ibu rusa. "Hehehe. Tidak ada apa-apa, ibu rusa," jelas kemudian pergi meninggalkan ibu rusa dan bergumam penuh rasa iri."Semua berpihak pada kura-kura. Tidak ada yang mengatakan aku baik, seperti yang dibilang kerbau dan ibu rusa pada kura-kura. Teman kura-kura juga lebih banyak daripada aku," kata kancil kesal. Kancil pun berencana jahat pada kura-kura agar dijauhi oleh teman-teman binatang lain. "Aku harus cari ide agar semuanya menghindari kura-kura. Aku akan mengatakan sesuatu yang buruk pada kerbau dan ibu rusa tentang kura-kura," ungkap kancil. Editors' Picks5. Kancil memiliki niat jahat pada KitaKancil merasa iri pada kura-kura sehingga ia memiliki niat jahat dan anak mencari kerbau serta ibu rusa untuk mengatakan sebuah kebohongan. Kemudian, kancil bergegas menemui kerbau, "Kerbau! Gawat. Kamu harus berhati-hati dengan kura-kura," kata kancil. "Kenapa kancil?" jawab kerbau sembari bertanya. "Tadi, aku lihat kura-kura membawa minum untuk merpati. Namun, setelah merpati meminumnya, ia langsung kejang-kejang dan kura-kura meninggalkannya," cerita kancil. Kerbau yang mendengar cerita itu langsung ketakutan."Aku tidak mau berteman lagi dengan kura-kura," kata kerbau. Kancil pun tertawa dalam hati sambil berujar, "Hahaha. Aku berhasil!"6. Kancil menceritakan kebohongan tentang KitaTidak hanya sampai di situ, kancil juga menemui ibu rusa agar rencana untuk menjauhi kura-kura berhasil. Saat bertemu ibu rusa, kancil kembali menceritakan kebohongan tentang kura-kura. "Ibu rusa! Ibu rusa! Ibu rusa!" teriak kancil dengan keras memanggil ibu rusa. "Ada apa kancil? Tenanglah," jawab ibu rusa. "Lebih baik jaga anak-anakmu dengan baik, ibu rusa. Aku tadi melihat kura-kura memberikan buah pada anak-anak tupai. Lalu mereka pun mati. Dengan bahagianya, kura-kura tertawa," jelas kancil berbohong. "Apa? Tega sekali dia. Terima kasih, kancil. Aku akan menjaga anak-anakku," jawab ibu rusa. Kancil kembali tertawa dalam hati dan bergembira karena merasa rencananya berhasil. 7. Kura-kura dijauhi KitaSehabis kebohongan yang diceritakan kancil pada kerbau dan ibu rusa, kura-kura mulai dijauhi. Suatu hari, kura-kura bertemu dengan kerbau. Dengan sikap ramah dan penuh senyum seperti biasa, kura-kura menyapa kerbau, "Selamat pagi," Namun, kerbau tidak menjawab perkataan kura-kura sama sekali. Lalu, kerbau langsung pergi meninggalkan kura-kura begitu saja. Kura-kura tidak merasa curiga. Ia kembali berjalan menyusuri hutan dan ketika bertemu ibu rusa, kura-kura kembali menyapa."Selamat pagi, ibu rusa," kata kura-kura. Sama seperti kerbau, ibu rusa juga tidak menjawab sapaan si kura-kura. Ibu rusa lalu meninggalkan kura-kura. 8. Kura-kura merasa sedih tidak memiliki KitaKura-kura mulai curiga dan bertanya, mengapa teman-temannya berubah menjadi tidak peduli. Bahkan, seolah-olah benci pada dirinya. Padahal, kura-kura tidak merasa melakukan kesalahan apapun. Ia tetap bersikap baik pada semua binatang. "Ada apa dengan teman-temanku? Kenapa semuanya menghindar?, kata kura-kura sedih. Ia pun berusaha mencari tahu dengan bertanya pada kancil. Kura-kura lalu bergegas mencari kancil. "Kancil!" sapa kura-kura. "Hai kura-kura. Ada apa?," jawab kancil. "Ada apa dengan teman-teman kita? Kenapa mereka semua menjauhiku?," tanya kura-kura penasaran. "Tidak tahu," jelas kancil."Kancil, ayolah. Jawab dengan jujur," bujuk kura-kura. "Aku tidak tahu!" kata kancil dengan kesal. "Ayolah, kancil. Jawab pertanyaanku dengan jujur," tanya kura-kura dengan penuh harap. 9. Kancil meninggalkan kura-kura dan KitaSemakin jengkel dengan pertanyaan kura-kura, kancil kemudian pergi sambil berteriak, "Tidak tahu! Dasar cerewet!"Kancil tidak mau jujur atas perbuatannya yang dilakukan pada kura-kura. Ia terus berjalan meninggalkan kura-kura begitu saja. "Rasakan! Memangnya enak tidak punya teman," gumam kancil sambil berjalan. Di kejauhan, kura-kura merasa sedih dan juga kecewa, "Kancil, kamu benar-benar teman yang kejam."Kancil masih tidak peduli. Ia terus pergi menjauhi kura-kura. Kancil merasa bangga karena rencana jahatnya tidak lama setelah itu. Kancil tiba-tiba terjatuh ke dalam lubang besar di hutan. "Apa ini? Kenapa aku tiba-tiba masuk dalam jebakan? Oh, tidak!," kata kancil panik. Kancil berusaha meminta bantuan dengan cara berteriak. "Tolong! Tolong! Tolong!"Setelah beberapa kali mencari pertolongan ia merasa putus asa, "Aduh, tidak ada yang mendengar. Aku takut. Tolong!" Kancil terus berteriak dari dalam lubang perangkap yang gelap. 10. Pesan moral dari cerita kancil dan KitaAda pun pesan moral yang dapat Mama petik setelah membaca dongeng fabel ini pada anak. Dari cerita kancil dan kura kura, Mama dapat menyampaikan bahwa sifat iri dan dengki bukanlah hal yang baik. Sifat iri dan dengki justru membawa seseorang berperilaku jahat. Sama seperti perbuatan kancil yang menghasut binatang lain untuk membenci ingin memiliki banyak teman, berbuatlah baik pada siapa pun dengan tulus. Maka, orang lain akan senang berteman dengan kita. Sebaliknya, jika kita berperilaku jahat pada sesama. Kita akan menuai perbuatan jahat tersebut dengan musibah dan apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Semua perilaku baik dan buruk masing-masing akan mendapatkan balasannya. Itulah dongeng tentang kancil dan kura-kura beserta pesan moral yang dapat diambil. Semoga dapat bermanfaat bagi Mama dan si Kecil, ya. Baca jugaDongeng Fabel Anak Kancil dan GajahDongeng Fabel Anak Kancil dan TikusDongeng Fabel Anak Si Kancil Mencuri Timun Ceritafabel untuk anak menjelang tidur yang bisa dibacakan oleh Mama dan Papa. Cerita fabel tentang kisah Singa dan Tikus Cerita fabel tentang kisah Kancil dan Buaya. pustaka-dongeng.blogspot.co.id. Kancil memang dikenal sebagai binatang yang cerdik di hutan. Suatu hari, Kancil ingin menyebrangi sungai dan mencari makanan di daratan
\n cerita fabel kancil dan singa
ArtikelTerkait: 3 Cerita Fabel untuk Anak Sebelum Tidur, Menghibur dan Penuh Pesan Moral. Nah, dari dongeng tadi, pesan moral yang bisa Parents ajarkan kepada si kecil yaitu jangan pernah menyepelekan orang lain, karena bisa jadi orang tersebut memiliki kemampuan yang tidak kita ketahui.
Dalamkisah fabel Aesop, anak-anak diajak belajar dan mendapatkan pesan kehidupan melalui tokoh-tokoh fabel yang memiliki banyak karakter. Ada rubah yang licik, kura-kura yang lamban, singa yang ganas, dan lain sebagainya. Salah satu cerita yang menarik dan kaya akan pesan moral ialah kisah "Singa dan Tiga Ekor Banteng". Singa memang buas dan hebat, tetapi apakah dia dapat menang melawan tiga ekor banteng?
KYpepe.
  • b86y7xseam.pages.dev/656
  • b86y7xseam.pages.dev/313
  • b86y7xseam.pages.dev/56
  • b86y7xseam.pages.dev/587
  • b86y7xseam.pages.dev/780
  • b86y7xseam.pages.dev/228
  • b86y7xseam.pages.dev/856
  • b86y7xseam.pages.dev/580
  • b86y7xseam.pages.dev/545
  • b86y7xseam.pages.dev/679
  • b86y7xseam.pages.dev/532
  • b86y7xseam.pages.dev/119
  • b86y7xseam.pages.dev/792
  • b86y7xseam.pages.dev/897
  • b86y7xseam.pages.dev/344
  • cerita fabel kancil dan singa